Analisis Kromatografi Gas

Analisis kromatografi gas (KG) merupakan metode pemisahan suatu campuran menjadi komponen-komponen berdasarkan interaksi fasa gerak dan fasa diam. Fase gerak berupa gas yang stabil sedangkan fase diam bisa zat padat atau zat cair. Cuplikan yang dapat dipisahkan dengan metode ini harus mudah menguap. Cuplikan dalam bentuk uap dibawa oleh aliran gas ke dalam kolom pemisah, hasil pemisahan dapat dianalisis dari kromatogram.Bagan alir dan komponen utama kromatografi gas dapat dilihat pada Gambar 1.

GC1

Komponen utama kromatografi gas

Injektor

GC-Injektor

Sistem kerja injektor pada kromatografi gas

Pada injektor terjadi penguapan awal sampel.

Terdapat beberapa jenis injektor kromatografi gas diantaranya.

a.      Wide Bore Injector (WBI), seluruh komponen sampel yang diinjeksikan masuk ke dalam kolom

b.      Split Injector, digunakan untuk sampel yang memiliki konsentrasi tinggi. Volume sampel yang masuk hanya yang dibutuhkan saja sedangkan sisanya dibuang.

c.       Splitless Injectordigunakan untuk sampel yang berkonsentrasi rendah.

d.      On Coloumn Injector (OCI), digunakan untuk sampel yang mudah terdekomposisi oleh pemanasan.

e.      Program Temperature Vaporizing Injector (PTV), digunakan untuk sampel yang memiliki variasi titik didih.

Kolom

GC2

Jenis kolom kromatografi gas

Terdapat beberapa faktor untuk memilih kolom kromatografi gas yang sesuai, diantaranya :

a.      Fasa diam, bersifat polar, semi polar, atau non polar

b.      Ketebalan film, secara langsung mempengaruhi retensi, resolusi, suhu elusi untuk tiap komponen sampel

c.      Diameter internal

d.      Panjang kolom, semakin panjang kolom akan meningkatkan resolusi tapi juga akan meningkatkan biaya dan waktu analisis.

Detektor

Terdapat beberapa macam detektor untuk kromatografi gas, diantaranya:

  1. Flame Ionization Detector (FID), mendeteksi hampir semua komponen organik
  2. Flame Photometric Detector (FPD), mendeteksi komponen yang mengandung phosfor dan sulfur
  3. Flame Thermionic Detector (FTD), mendeteksi komponen organik yang mengandung phosfor atau nitrogen
  4. Thermal Conductivity Detector (TCD), mendeteksi hampir seluruh komponen kecuali gas pembawa
  5. Electron Capture Detector (ECD), mendeteksi komponen elektrofilik.Mass Spectrometer (MS)

GC 436

  • Compact footprint
  • Fast ramping oven (170°C/minute)
  • Flexible 2 channel architecture
  • 2 Injectors, 1 Detectors + MS
gas kromatografi (Gas Chromatography) (GC)
GC 456

GC 456

  • Ultimate flexibility/configurability.
  • Large capacity, fast ramping oven (150°C/minute)
  • Capacity: 3 Injectors, 3 Detectors + MS.
  • Full Electronic Flow Control (EFC), up to 21 channels at 0.001psi resolution.

GC MS

  • Innovative lens-free ion path delivers simplifies tuning
  • Off axis source and detector increase sensitivity
  • Active focusing Q0
  • Dual filament source increases uptime
  • Compound-based scanning software

GC MS SQ

Scan modes: Full Scan; Selected Ion Monitoring (SIM),
Combined Full Scan-SIM
• Standard ionization mode: Electron Ionisation (EI)
• Optional ionization modes: Chemical Ionisation (CI)
including PCI and NCI

Setelah Membaca Spektrophotometer UV 2600 UV-Vis, penulis ingin menginfokan bahwa PT. Saranalab Mandiri Analitika sebagai distributor alat dan furniture laboratorium menjual spektrofotometer juga.

Bagi anda yang membutukan diskusi cepat bisa hubungi WA : +62 812-9509-0550 atau Telp : (021) 82736962 Informasi lengkap mengenai alat Laboratorium sertakan pada link berikut : Produk alat alat dan furniture Laboratorium.