uv2500 Spectrofotometer

Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah sebuah instrument laboratorium yang menggunakan teknik spektroskopi untuk mempelajari(menganalisa) tentang absorpsi dan emisi radiasi dari suatu senyawa. Alat spektrofotometer memiliki jenis yang beragam sesuai dengan kebutuhan dan fitur yang diperlukan. Pada artikel kali ini PT. Saranalab Mandiri Analitika sebagai Distributor Alat dan Furniture Laboratorium akan membahas lebih jauh tentang pengertian, jenis, fungsi, bagian-bagian alat, prinsip kerja spektrofotometer, cara menggunakan spektrofotometer, merawat spektrofotometer di laboratorium, bagian rentan pada spektrofotometer, tips memilih spektrofotometer, harga spektrofotometer, penjual spektrofotometer hingga spesifikasi spektrofotometer.

Sebelum masuk ke materi utama mengenai Spektrofotometer , penulis ingin menginfokan bahwa PT. Saranalab Mandiri Analitika sebagai distributor alat dan furniture laboratorium menjual spektrofotometer juga.

Bagi anda yang membutukan diskusi cepat bisa hubungi WA : +62 812-9509-0550 atau Telp : (021) 82736962 Informasi lengkap mengenai alat Laboratorium sertakan pada link berikut : Produk alat alat dan furniture Laboratorium.

Apa itu Spektrofotometer? Oke, Spektrofotometer merupakan sebuah alat atau instrument laboratorium yang digunakan untuk menganalisa sebuah senyawa. Instrument yang satu ini termasuk kedalam kategori specific laboratorium instrument, berderet dengan HPLC (High Performance Liquid Chromatography), PSA (Particle Size Analyzer) dan Real Time PCR.

Spektrofotometer sebetulnya merupakan gabungan dari dua buah alat, yakni:

  • Spektrometer
  • Fotometer

Spektrometer merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan sinar dari spektrum dengan nilai panjang gelombang yang telah ditentukan, sedangkan fotometer merupakan alat ukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau di absorbsi.

Pengertian : sebuah alat yang digunakan untuk menganalisa suatu senyawa baik dari segi kualitatif dan kuantitatif, dengan cara mengukur absorban suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi.

Pengukuran secara kualitatif didasarkan pada puncak-puncak yang dihasilkan spektrum suatu unsur tertentu pada panjang gelombang tertentu, sedangkan pengukuran secara kuantitatif didasarkan pada nilai absorbansi yang dihasilkan dari spektrum senyawa kompleks unsur yang dianalisa dengan kompleks unsur yang dianalisa dengan pengompleks yang sesuai. Secara sederhana, alat ini merupakan metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar.

Spektro juga merupakan serapan dari bahasa asing. Jadi jika suatu saat anda mencari informasi, mungkin saja akan tampil dengan istilah spectrophotometer.

Alat ini sangat sering digunakan pada bidang farmasimedis maupun industri kimia, hal ini disebabkan karena spektrofotometri bisa digunakan untuk perluasan pemeriksaan visual lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat.

Ketika anda sedang mempelajari tentang spektrofotometer, anda akan bersinggungan dengan hukum Beer-Lambert. Hukum Beer-Lambert menjelaskan bahwa bila suatu media yang transparan, maka bertambah atau turunnya intensitas cahaya yang ditransmisikan sebanding dengan tebal dan kepekaan media yang digunakan.

Jenis : Pada point sebelumnya kita sudah membahas tentang pengertian , maka pada bagian ini kita akan membahas tentang jenis-jenisnya. Pembagian dibagi menjadi empat jenis jika dilihat dari segi sumber cahaya yang digunakan, yakni:

  1. Visible atau Vis
  2. Ultra Violet atau UV
  3. UV-Vis
  4. Infra Red atau IR

Dilihat dari segi perlakukan sumber cahaya dan jumlah detektor yang digunakan juga terbagi menjadi 4 jenis, yakni:

  1. Single Beam
  2. Double Beam
  3. Dual Beam
  4. Ratio Beam

Spektrofotometer UV-Vis : Merupakan yang menggabungkan jenis Vis (Visible) dan UV (Ultra Violet), yang artinya terdapat dua jenis sumber cahaya berbeda. Pada instrument yang sudah lebih canggih sumber cahaya tidak lagi menggunakan dua sumber cahaya yang berbeda, namun menggunakan satu sumber cahaya dengan jangkauan Panjang gelombang yang lebar.

Apa fungsinya ? Mungkin jika anda sebelumnya sudah membaca pada point pengertian spektrofotometer, saat ini anda sudah ada gambaran mengenai fungsi dari spektrofotometer.

Ya, fungsinya adalah untuk melakukan analisa atau menghitung seberapa banyak atau besar konsentrasi senyawa pada sample tertentu. Misalnya, menghitung konsentrasi nikel dan cobalt dalam sampel air limbah pada sungai Ciliwung. Dengan diketahuinya konsentrasi senyawa nikel dan cobalt mungkin saja bisa digunakan untuk mencari dan menganalisa industri yang membuang limbah ke aliran sungai secara langsung, tingkat pencemaran, pengaruh terhadap habitat ikan di sungai ataupun kebijakan lainnya.

Setelah anda mengetahui pengertian dan fungsi secara global, hal selanjutnya yang perlu anda ketahui ialah bagian-bagian

Apakah anda sudah tahu? Jika belum, pada umumnya sebuah instrument spektrofotometer memiliki beberapa bagian, diantaranya:

  • Sumber Cahaya
  • Monokromator
  • Sample Kompartemen
  • Detektor
  • Amplifier
  • Indicator

Jika pada point sebelumnya kita sudah membahas tentang pengertian, fungsi dan bagian-bagian pada spektrofotometer. Maka point ini akan membahas tentang prinsip kerjanya. Apakah diantara kalian ada yang sudah mahir, jika sudah tolong bantu komentar dibawah ya!

Mekanisme kerja tentu akan berbeda-beda, terlebih jika anda membandingkan antara single beam, double beam, ratio beam dan dual beam. Namun kita akan bahas salah satu saja ya, supaya anda ada gambaran sedikit tentang prinsip kerja.

Prinsip kerja single beam sebetulnya sangatlah sederhana, yakni membandingkan antara blank dan sample. Misalnya ada sebuah sample air sungai yang ingin dinilai kandungan nikelnya. Maka cara pengukurannya adalah hitung nilai serapan cahaya dasar atau blank-nya terlebih dahulu, setelah itu baru hitung serapan cahaya pada sample air sungai. Tentu akan didapat selisih nilai antara blank dan sample, maka itu adalah hasil pengukuran dasar dari air sungai tersebut. Tentu nilai dan data ini masih perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut. Untuk penjelasan detailnya silahkan lihat gambar berikut:

Setelah sumber cahaya menyala, cahaya akan melewati slit in atau pintu masuk dan mengenai prisma yang menjadikan cahaya terdispersi. Pemilihan gelombang dengan panjang yang sesuai akan dilakukan untuk kemudian di lewatkan ke slit out atau pintu keluar. Cahaya yang keluar akan mengenai kuvet yang telah berisi blank ataupun sample yang telah ditentukan sebelumnya. Jika pada sample terdapat nilai absorbansi, maka selisih antara blank dan sample akan ditemukan. Nilai blank maupun sample akan ditangkap oleh detektor dan proses untuk kemudian ditampilkan baik dalam layer spektrofotometer maupun komputer.